Selasa, 04 Juni 2013

part 1

Juni 2013

Menatap langkit, menatap cahaya, menatap mega merah yang mulai tenggelam diantara gundukan gunung itu.

Ingat saat dimana kita saling berbagi tawa, berbagi cerita, dan berbagi harapan. Menepuk punggung kita saat lelah, menepuk dada kita saat terengah, menepuk tangan kita saat kita sedia.

Sore yang entah kapan berhenti memancarkan rancangan kekilauan itu melai menampakan kelemahan bagai punggung kiri yang lelah menopang beban jabatan tangan kawan mulai menyusut hingga air laut diujung barat seakan terbakar lahar-lahar panas yang bergejolak membawa ombak kecil yang penuh tipuan.

Sesosok kecil bocah berlarian diantara pasar-pasir yang berdering tertiup hembusan sang angin tanpa warna, tanpa rasa, tanpa suara. Memandangnya seakan teguhkan hati yang selalu layu saat lelah berjalan diantara sang fana dunia ini. Senyumku mulai berkhayal akankah waktu ini akan selalu terulang hingga takdir kita tiba.

Berlariku mengejarnya meninggalkan batuan yang telah menjadi tahtahku saat sang pangeran mulai mengungsi dilepas laut itu. Senyuman saat memandangnya semakin  menambah keceriaanku seakan hal yang terlewati semakin hilang tertelan indahnya bibir yang berikan hangatnya sang sunset.

Berlari.... Mengejar... Tertawa... Terbahak ku dibuatnya..

"Di, bisakah kita seperti ini hingga mati nanti?" terucapku dengan terengah karena lepasku berlari
"Tentu, boy" dengan senyumnya

................................

Sudah 7 tahun berlalu

................................

Dering beker ini membangunkanku, serentak tubuh ini berdiri dan semakin gelap dan gelap mata ini inginku kembali terbaring dalam pelukan kasur ini dan aku ingat hari ini ada kuliah pak dosen yang selalu bermuka jahat padahal dalam hatinya cengang. Teringat waktu aku kekamar mandi pagi itu, terdengar suara tangisan dari balik pintu yang tertutup rapat. Akupun mencoba melihat itu, jelas terdengar suara orang yang sering memarahiku saat aku telat diajarnya.

Saat ku dekati pintu itu, perlahan pintu itu terbuka terlihat wajah dosen kalkulusku mlempem seperti orang baru ditabok sama leper milik warung sebelah kosanku.

...... ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar