Dan kini kembali lagi diriku didanau ini… dengan hembusan …
dengan belaian.. dan dengan sentuhan angina malam ini.
Ku mulai berkaca-kaca dalam lamunan ombak-ombak kecil
dibeningan air ini…
Ku dengarkan suara-suara bergerumuh dari orang-orang yang da
disekotarku..
Ku dengarkan juga bunyi-bunyian hembusan angin..
Inilah yang namanya hidup..
Terasa damai…
Gak harus mendengar kata-kata orang disana..
Orang-orang yang selalu menjerit akan kesalahan..
Orang-orang yang selalu tertawa karna kekalahan lainny..
Orang-orang yang membanggakan kesombongan yang tertera
dimulutnya…
Setelah semua berlabuh akupun melihat sekeliling…
Gerombolan anak-anak berbaju hitam dengan jepretan-jepretan
sinar kamera yang mereka pegang seakan membuat petir-petir kecil yang mengindahkan
mala mini..
Gerombolan orang jawa.. kudengar kata ngapak … belakannya a…
kalo yang laon boleh o dahhh hahaha…. Memang aneh dinegara yang begitu banyak
perbedaan ini masih mempertahankan suara asal mereka walau merantau dinegara
sunda yang hanya berkata aing, eta, kumaha, kadie… lama-lama anying mereka
tuturkan hah… basi hanya klitikan
kata-kata jorok anying lah, asu lah, jancuk dan lainya buat kuping ini gak
paham akan kata-kata orang terdahulu yang slalu berkata lembut… dengan tutur
karma.. dengan sopannya dan santunya mereka berbicara…
Benci aku mendengar itu… bukan orang Indonesia!!! Bukan
orang berpendidikan!!! Bukan orang yang tau akan agamanya!!! Yang diman
mengajarkan akan kebaikan dan tutur dalam bergaulll…. Parah lu pada…
Nah sekarang aku geser pandanganku keselatan hanyalah
grombolan orang-orang yang bermadu kasih di balik malam yang kelam ini… apa
mereka gak sadar ini tempat bukan buat itu… parah kaya politikus aja yang hanya
mementingkan dirinya tanpa peduli disekelilingnya… maukah mereka menjadi satuan
tikus-tikus politik yang akhirnya mencari keuntungan dengan mengambil hak
rakyat… parah lo pada…
Tapia da yang lain bisa kulihat yaitu keindahan
wanita-wanita muslim dengan kain yang melindungi diri mereka dan tertanam dalm
duduk yang tersipu malu… wah indahnya hanya melihat bebek-bebek yang berenang
di ombak –ombak kecil itu… teriakan “ bebek sini… bebek sini” yang ini begitu
indah. Taukah aku sebenarnya ingin hidup seperti yang tergambarkan dalam novel
August Rush yang hanya ingin mendengar suara music dari dirinya.
Dengar! Apa kau mendengarnya?
Suara! Suara music?
Diair, di udara, dalam hembusan di angin dan daunan
alang-alang ini..
Mereka terasa terdengung di telingaku dan memanggilku..
Itu kata yang terucap dari mulut ku seakan diriku menjadi
seorang August ..
Tapi entahlah… hanya aku yang sendiri disini..
Mungkin mereka melihatku…
Atau hanya memalingkan pandangan dari muka mereka…
AHHH… Tapi biarlahhh… apa peduliku…
Aku hanya seorang mahasiswa yang gak akan tau gelap sama terang
hidup dialam mereka…
Akan kesenangan dan barisan-barisannya…
Yang gak akan bisa tertawa dan terbahak diatas kelucuan yang
dibuat buat..
Mungkin kiasan, yang abadi dan sempurna…
Saatnya Kumelangkahkan kakiku seiringan hembusan angina yang
membelai-mbelaiku dari belakang…
To be continued……….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar