Sabtu, 22 September 2012

Catatan Pelajar Part 3


Dan kini kembali lagi diriku didanau ini… dengan hembusan … dengan belaian.. dan dengan sentuhan angina malam ini.

Ku mulai berkaca-kaca dalam lamunan ombak-ombak kecil dibeningan air ini…
Ku dengarkan suara-suara bergerumuh dari orang-orang yang da disekotarku..
Ku dengarkan juga bunyi-bunyian hembusan angin..

Inilah yang namanya hidup..
Terasa damai…
Gak harus mendengar kata-kata orang disana..

Orang-orang yang selalu menjerit akan kesalahan..
Orang-orang yang selalu tertawa karna kekalahan lainny..
Orang-orang yang membanggakan kesombongan yang tertera dimulutnya…

Setelah semua berlabuh akupun melihat sekeliling…
Gerombolan anak-anak berbaju hitam dengan jepretan-jepretan sinar kamera yang mereka pegang seakan membuat petir-petir kecil yang mengindahkan mala mini..

Gerombolan orang jawa.. kudengar kata ngapak … belakannya a… kalo yang laon boleh o dahhh hahaha…. Memang aneh dinegara yang begitu banyak perbedaan ini masih mempertahankan suara asal mereka walau merantau dinegara sunda yang hanya berkata aing, eta, kumaha, kadie… lama-lama anying mereka tuturkan hah… basi  hanya klitikan kata-kata jorok anying lah, asu lah, jancuk dan lainya buat kuping ini gak paham akan kata-kata orang terdahulu yang slalu berkata lembut… dengan tutur karma.. dengan sopannya dan santunya mereka berbicara…

Benci aku mendengar itu… bukan orang Indonesia!!! Bukan orang berpendidikan!!! Bukan orang yang tau akan agamanya!!! Yang diman mengajarkan akan kebaikan dan tutur dalam bergaulll…. Parah lu pada…

Nah sekarang aku geser pandanganku keselatan hanyalah grombolan orang-orang yang bermadu kasih di balik malam yang kelam ini… apa mereka gak sadar ini tempat bukan buat itu… parah kaya politikus aja yang hanya mementingkan dirinya tanpa peduli disekelilingnya… maukah mereka menjadi satuan tikus-tikus politik yang akhirnya mencari keuntungan dengan mengambil hak rakyat… parah lo pada…

Tapia da yang lain bisa kulihat yaitu keindahan wanita-wanita muslim dengan kain yang melindungi diri mereka dan tertanam dalm duduk yang tersipu malu… wah indahnya hanya melihat bebek-bebek yang berenang di ombak –ombak kecil itu… teriakan “ bebek sini… bebek sini” yang ini begitu indah. Taukah aku sebenarnya ingin hidup seperti yang tergambarkan dalam novel August Rush yang hanya ingin mendengar suara music dari dirinya.

Dengar! Apa kau mendengarnya?
Suara! Suara music?
Diair, di udara, dalam hembusan di angin dan daunan alang-alang ini..
Mereka terasa terdengung di telingaku dan memanggilku..

Itu kata yang terucap dari mulut ku seakan diriku menjadi seorang August ..

Tapi entahlah… hanya aku yang sendiri disini..
Mungkin mereka melihatku…
Atau hanya memalingkan pandangan dari muka mereka…
AHHH… Tapi biarlahhh… apa peduliku…
Aku hanya seorang mahasiswa yang gak akan tau gelap sama terang hidup dialam mereka…
Akan kesenangan dan barisan-barisannya…
Yang gak akan bisa tertawa dan terbahak diatas kelucuan yang dibuat buat..
Mungkin kiasan, yang abadi dan sempurna…

Saatnya Kumelangkahkan kakiku seiringan hembusan angina yang membelai-mbelaiku dari belakang…

To be continued……….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar